Home | Sejarah | Pimpinan | Inti Ajaran | Artikel | Arsip | Kontak Kami
Opini Aktual

Sabtu, 31 Desember 2016

Melatih Keyakinan

Pada malam pengajian yang lalu, guru kita mengajarkan kepada murid-muridnya untuk senantiasa belajar melatih keyakinan dan iman kita kepada Allah swt. Karena memang iman dan keyakinan ini tidak mungkin dapat diperoleh dari hasil menimba ilmu atau hasil dari olah pikiran semata.

Iman dan keyakinan adalah hasil dari kemantapan hati untuk yakin sepenuhnya kepada kekuasaan Allah swt, suatu kepasrahan total atas segala urusan dan persoalan kepada Allah swt. Jadi tidak ada jalan lain untuk memperolehnya hanyalah dengan menjalaninya sendiri lewat latihan dan pengalaman.

Misalnya saja untuk urusan penyakit, maka guru menganjurkan kepada murid-muridnya untuk belajar mengurangi ketergantungan kepada dokter dan obat. Kita harus benar-benar meyakini bahwa yang menyembuhkan penyakit hanyalah Allah swt.

Sebagaimana bapak kita Ibrahim as benar-benar meyakini bahwa hanya Allah saja yang akan menyembuhkan penyakit.

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.” (QS 26:60)

Adapun syariat untuk menyembuhkan penyakit itu bisa bermacam-macam, tergantung dari kondisi, keadaan, waktu dan petunjuk Allah swt yang menggerakan hati nurani manusia itu sendiri. Bisa dengan cara berobat ke dokter, bisa juga tidak. Bahkan bisa juga hanya dengan meminum segelas air putih setelah dibacakan Syahadat lalu memohon kepada Allah swt untuk menjadikan air putih tersebut menjadi obat bagi penyakitnya, dengan penuh keyakinan. Atau bisa juga dengan cara membasuh tubuh dengan air wudhu saja.

Masih ingat kisah bocah kecil dari Jombang, Jawa Timur bernama Ponaryo yang memperoleh batu petir yang apabila dicelupkan kedalam air, maka kemudian dipercaya oleh orang-orang bisa dipergunakan untuk menyembuhkan penyakit? Nah, bagaimana mungkin manusia lebih mempercayai sesuatu yang lemah dan mengada-ada ketimbang meyakini Allah swt dalam hal menyembuhkan penyakit?

Sesungguhnya setiap penyakit dalam tubuh manusia tidak akan bisa disembuhkan kecuali atas izin Allah swt. Dan penyembuh dari segala macam penyakit itu bukanlah obat, melainkan reaksi tubuh manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya, reaksi tubuh manusia itu bergantung kepada Rabb Pemelihara Manusia, yaitu Allah swt.

Bukan saja dalam hal penyembuhan, Allah swt adalah Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Maka apa saja kesulitan dan kesusahan yang anda hadapi, maka kembalikanlah segala urusannya kepada Allah swt. Asalkan anda meyakininya, sebagaimana ikrar Syahadat yang anda ucapkan, maka Allah swt pasti akan menolong anda. Pasti. (AK/ST)


Diposkan oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN INDONESIA di 22.32