Opini Aktual

Minggu, 19 Agustus 2018

Cara Menghentikan Bencana Alam

Ketika tulisan ini dibuat, beberapa saat sebelum ini telah terjadi gempa bumi yang cukup besar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bukan hanya sekali atau dua kali, akan tetapi beberapa kali gempa bumi besar terus menerus terjadi di Lombok. Dampak dari gempa bumi ini, lebih dari 460 orang korban meninggal dalam bencana alam ini.

Belum selesai dengan gempa di Lombok, kemudian terjadi lagi gempa-gempa bumi di bagian lain negeri ini, seperti di Nias, Banten, Sukabumi, Ambon, dst. Tampaknya bencana alam masih terus menerus menyelimuti negeri ini, tak ada habis-habisnya.

Dapatkah kita menghentikan bencana alam yang datang bertubi-tubi ini? Jawabannya adalah Ya. Bagaimana cara menghentikan semua bencana alam ini? Menurut guru kita cara untuk menghentikan bencana alam di negeri ini adalah dengan cara MUI atau para ulama di negeri ini serempak menyatakan bahwa seluruh bencana alam yang terjadi selama ini adalah azab dari Allah swt.

Perlu kita semua sadari, bahwa sampai dengan saat ini, MUI dan seluruh ulama di negeri ini menyatakan bahwa semua bencana alam tersebut adalah musibah. Ujian dari Allah swt. Sehingga akibatnya adalah umat Islam merasa diri mereka sudah benar dan tidak ada yang salah.

Akan tetapi apabila pada hari ini MUI dan seluruh ulama di negeri ini serempak menyatakan bahwa semua bencana alam tersebut adalah azab dari Allah swt, maka implikasinya adalah penduduk Indonesia akan menyadari semua dosa dan kesalahannya, sehingga kemudian kita semua akan bertobat kepada Allah swt. Semua umat Islam akan beristighfar memohon ampunan Allah swt.

Mengapa Allah swt menurunkan azab kepada bangsa Indonesia? Jawabannya menurut guru kita adalah karena bangsa ini sebenarnya belum beriman. Banyak sekali dosa dan kesalahan dilakukan oleh penduduk dan juga para pemuka masyarakatnya. Oleh sebab itu lah maka Allah swt menurunkan azabNya demi untuk menyadarkan penduduk negeri ini agar segera bertobat dan beristighfar memohon ampun, serta kembali menjadi orang-orang yang beriman, yang taat pada Perintah Allah swt dan Rasul-rasulNya.

وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ عَتَتْ عَنْ أَمْرِ رَبِّهَا وَرُسُلِهِ فَحَاسَبْنَاهَا حِسَابًا شَدِيدًا وَعَذَّبْنَاهَا عَذَابًا نُكْرًا
“Dan berapalah banyaknya (penduduk) negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami hisab penduduk negeri itu dengan hisab yang keras, dan Kami azab mereka dengan azab yang mengerikan.” (QS 65:8)

Apabila kita membuka dan mengkaji isi dari al-Quran, maka akan jelas sekali pesan yang ingin disampaikan oleh Allah swt, yaitu apabila penduduk suatu negeri itu beriman, maka Allah swt akan menganugerahkan RahmatNya dari bumi dan langit. Akan tetapi apabila penduduk suatu negeri itu mendustakan tanda-tanda dari Allah swt maka mereka akan ditimpakan azab yang keras. Suatu rumus yang sebenarnya sederhana dan berlaku di seluruh zaman.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ
كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS 7:96)

Namun sayang, pada hari ini sebagian besar penduduk di negeri ini sudah merasa diri mereka yang paling benar. Karena mayoritas memeluk agama Islam, penduduk negeri ini sudah merasa sebagai bangsa yang beriman semua. Merasa tidak perlu harus bertobat. Sehingga akibatnya Allah swt menurunkan azab bagi negeri ini agar supaya penduduknya sadar. Agar supaya para ulama dan pemuka masyarakatnya sadar. Bahwa kita semua pada hari ini harus bertobat dan banyak-banyak beristighfar.

Demi Allah, jikalau sekiranya penduduk negeri ini beriman dan bertakwa, maka Allah swt pasti akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi kepada negeri ini. Pasti. Dan Allah swt pasti tidak akan menurunkan bencana alam di negeri ini karena penduduknya sudah beriman. Pasti. Mari kita buktikan keyakinan ini. (AK/ST)


Diposkan Oleh YAYASAN AKHLAQUL KARIMAH DARUL IMAN at 02.00